BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Seiring
dengan berkembangnya teknologi, maka perkembangan dalam dunia manufacturing
juga ikut maju. Hal ini menyebabkan adanya keharusan dalam melakukan assembling
tanpa atau dengan sedikit kesalahan. Untuk mendapatkan ketepatan pengukuran
maka perlu dilakukan pengukuran yang berulang-ulang dengan alat dan metode
pengukuran yang tepat.
- Rumusan Masalah
1.
Membahas tentang standar pengukuran!’
2.
Macam-macam pengukuran!
3.
Standar untuk
Massa, Panjang dan Isi!
D. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
dasar-dasar instrumentasi fisika
2. Untuk Menambah wawasan dan pengetahuan
lebih dalam tentang pengukuran
BAB II
PEMBAHASAN
A. STANDAR PENGUKURAN
Standar
pengukuran merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan pengukuran. Sebuah satuan dinyatakan dengan menggunakan
suatu bahan standar sebagai acuan (referensi) atau terhaadp gejala alam
termasuk konstanta-konstanta fisis dan atom.
Sebagai contoh, satuan dasar
massa dalam system internasional (SI) adalah kilogram, yang
didefinisikan sebagai massa 1 dm3 air pada temperature kerapatan
maksimal sebesar 4°C.
Satuan
massa ini dinyatakan oleh suatu bahan standar yaitu massa Kilogram Prototip
Internasional yang terdiri dari sebuah silinder paduan platina dan
iridium. Silinder ini disimpan di IBWM
(Biro Internasional untuk Berat dan Ukuran) yang berkedudukan di Sevres dan
merupakan bahan yang menyatakan kilogram. Standar-standar yang serupa telah
dikembangkan untuk satuan-satuan pengukuran lainnya termasuk standar untuk
satuan-satuan dasar maupun untuk beberapa satuan mekanik dan listrik yang
diturunkan.
Dengan adanya satuan dasar dan
satuan turunan dalam pengukuran, terdapat beberapa jenis standar pengukuran
yang dikelompokkan menurut fungsi dan pemakaiannya, yaitu
- Standar Internasional (International Standarts)
- Standar Primer (Primary Standarts)
- Standar Sekunder (Secondary Standarts)
- Standar Kerja (Working Standarts)
Standar-standar internasional
didefinisikan oleh perjanjian internasional.
Mereka menyatakan satuan-satuan pengukuran tertentu sampai ketelitian
terdekat yang mungkin yang diijinkan oleh produksi dan terknologi
pengukuran. Secara berkala standar
internasioanl ini dinilai dan diperiksa melalui pengukuran-pengukuran absolute
yang dinyatakan dalam satuan-satuan dasar.
Standar-standar ini dirawat di IBWM dan tidak tersedia bagi pemakai
alat-alat ukur biasa untuk maksud
Standar-standar primer
dipelihara oleh laboratorium-laboratorium standar nasional di berbagai Negara
di dunia. NBS ( The National Bureau of
Standards ) di Washington bertanggung jawab untuk perawatan standar-standar
primer di Amerika Utara. Laboratorium
nasional lainnya adalah NPL ( The National Physical Laboratory ) di Britania
Raya dan yang tertua di dunia adalah PTR ( Physikalisch-Technische
Reinchsanstalt ) di Jerman. Sekali lagi
ditegaskan bahwa standar-standar primer yang mewakili satuan-satuan dasar dan
sebagian dari satuan mekanik dan satuan listrik yang diturunkan, dikalibrasi
secara tersendiri berdasarkan pengukuran-pengukuran absolute di tiap-tiap
laboratorium nasional dan kemudian hasil-hasil pengukuran tersebut dibandingkan
satu sama lain. Standar-standar primer
tidak tersedia untuk digunakan di luar laboratorium-laboratorium nasional. Salah satu fungsi utama dari standar primer
adalah memeriksa dan mengalibrasi standar-standar sekunder.
Standar-standar sekunder
merupakan acuan (referensi) dasar bagi standar-standar yang digunakan dalam
laboratorium pengukruan industri.
Standar ini dipelihara oleh industri khusus yang berkaitan dan diperiksa
setempat terhadap standar acuan lain di daerah tersebut. Tanggung jawab pemeliharaan dan kalibrasi
standar sekunder dilakukan oleh industri itu sendiri. Standar sekunder ini biasanya diserahkan
kepada laboratorium-laboratorium standar nasional secara berkala yaitu untuk
melakukan kalibrasi dan membandingkan terhadap standar-standar primer, kemudian
mereka dikembalikan ke industri pemakai disertai dengan tanda bukti
kalibrasi (sertifikat).
Standar kerja adalah alat utamabagi
sebuah laboratorium pengukuran. Mereka
digunakan untuk memeriksa danmengalibrasi instrument-instrumen laboratorium
yang umum mengenai ketelitian dan prestasi atau untuk melakukan perbandingan
dalam pemakaiannya di industri. Sebuah
pabrik yang menghasilkan tahanan-tahanan presisi misalnya dapat menggunakan tahanan
standar (suatu standar kerja) di bagian pengendalian mutu untuk
memeriksa peralatan ujinya.
Dalam pengukuran listrik dan
elektronik kita berhubungan dengan standar pengukuran listrik dan magneti. Dalam hal ini kita telah melihat bahwa
satuan-satuan listrik dapat ditelusuri kembali ke satuan dasar panjang, massa
dan waktu (kenyataannya, laboratorium-laboratorium standar melakukan pengukuran
untuk mendapatkan hubungan antara satuan listrik yang diturunkan terhadap
satuan-satuan dasar) dan mereka telah berjasa bagi penemuan ini.
B. STANDAR UNTUK MASSA, PANJANG DAN ISI
Satuan massa dalam metric
mula-mula didefinisikan sebagai massa 1 dm3 air pada temperature
kerapatan maksimumnya. Bahan yang
menyatakan satuan tersebut adalah IPK (International Prototype Kilogram)
yang disimpan di IBWM dekat Paris.
Standar
primer untuk massa di Amerika tara adalah
Kilogram Prototip Internasional Amerika Serikat yang disimpan olen NBS pada
suatu ketelitian sebesar 1 bagian dalam 108 dan ketelitian tersebut
sekali-sekali diperiksa dengan membandingkannya terhadap standar di biro
internasional. Standar sekunder untuk
massa dipelihara di laboratorium-laboratorium industri yang umumnya mempunyai ketelitian
sebesar 1 bagian per-juta dan ketelitian tersebut dapat diperiksa tehadap
standar primer NBS.
Standar-standar
kerja komersil disediakan dalam suatu
rangkuman harga yang besar agar sesuai terhadap setiap pemakaian. Ketelitiannya adalah dalam orde 5 bagian
per-juta. Standar-standar kerja ini
diperiksa dengan membandingkannya terhadap standar laboratorium sekunder.
Pon (lb), yang
ditetapkan oleh Akta Berat dan Ukuran pada tahun 1963 (yang secara actual
terlaksana pada Januari 1964) didefinisikan persis sama dengan
0,45359237 kg. Semua Negara yang
menggunakan pon sebagai satuan dasar pengukuran, sekarang ini mengakui definisi
baru yang menggantikan standar pon yang sebelumnya yaitu yang terbuat dari
platina.
Satuan panjang dalam metric
yaitu meter (m), mula-mula didefinisikan sebagai persepuluh juta bagian dari
kuadran meridian melalui Paris yang jika dilihat dari bendanya dinyatakan oleh
jarak antara dua garis yang diukir pada sebuah batang paduan platina – iridium
yang disimpan di IBWM dekat Paris.
Dalam tahun 1960 meter didefinisikan kembali
lebih teliti dan dinyatakan dalam standar optic yang disebut radiasi
jingga merah dari sebuah atom krypton.
Meter, sebagai satuan SI untuk panjang sekarang ini diartikan sama
dengan 1650763,73 panjang gelombang radiasi jingga merah dari atom krypton-86
dalam ruang hampa. Standar panjang yang
didefinisikan secara optic ini merupakan satuan dasar panjang yang sama dengan
batang platina iridium, tetapi dengan tingkat ketelitian yang lebih besar.
Yard diartikan persis sama dengan
0,9114 meter (1 inci = 25,4 mm) dan melalui definisi ini, juga bergantung pada
standar yang dihasilkan oleh panjang gelombang krypton-86. Definisi yard ini menggantikan definisi yang
sebelumnya yang dinyatakan dalam yard standar kerajaan. Semua Negara yang menggunakan yard sebagai
satuan dasar pengukuran, sekarang ini mengakui definisi baru tersebut.
Standar-standar kerja industri untuk
panjang yang paling banyak digunakan adalah balok-balok tentangan (gage blocks)
yang terbuat dari baja. Balok-balok baja
ini memiliki dua permukaan sejajar yang rata dengan jarak yang telah ditetapkan
dengan toleransi ketelitian dalam rangkuman 0,5 – 0,25 mikron (1 mikron = 10-6
m). Pengembangan dan pemakaian
balok-balok tentangan presisi disebabkan oleh harganya yang rendah dan
ketelitiannya yang tinggi, dan memungkinkannya untuk menghasilkan
komponen-komponen industri yang dapat saling dipertukarkan dalam pemakaian
pengukuran presisi yang sangat ekonomis.
Satuan isi (volume) adalah besaran
yang diturunkan dan tidak dinyatakan oleh sebuah standar internasional. Namun NBS telah membuat sejumlah standar
untuk isi, yang dikalibrasi dalam dimensi-simensi absolute panjang dan
massa. Standar sekunder yang diturunkan
untuk isi adalah tersedia dan dapat dikalibrasi dalam standar primer NBS.
BAB III
PENUTUP
- KEISIMPULAN
Dari
penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan
1. Penting nya
kita mengetahui pengukuran karena sangat bermanfaat untuk kita dalam kehidupan
kita sehari2.
2.
Standar
pengukuran merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan pengukuran. Sebuah satuan dinyatakan dengan menggunakan
suatu bahan standar sebagai acuan (referensi) atau terhaadp gejala alam
termasuk konstanta-konstanta fisis dan atom.
Sebagai contoh, satuan dasar
massa dalam system internasional (SI) adalah kilogram, yang
didefinisikan sebagai massa 1 dm3 air pada temperature kerapatan
maksimal sebesar 4°C.
3. Dimana
pengukuran menurut fungsinya terdiri dari Standar Internasional
(International Standarts), Standar
Primer (Primary Standarts), Standar
Sekunder (Secondary Standarts), Standar
Kerja (Working Standarts)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/38688316/alat-ukur (diakses
pada tanggal 16 Desember 2011)
http://www.scribd.com/doc/27082296/Kalibrasi-Alat-Lab (diakses
pada tanggal 16 Desember2011)
http://www.scribd.com/doc/71918247/Kalibrasi-Alat-Lab (diakses
pada tanggal 16 Desember2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi (diakses
pada tanggal 16 Desember 2011)
http://www.scribd.com/doc/45936828/ISI-bab-I-V (diakses
pada tanggal 17 Desember 2011)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus